Misteri Dibalik 5 Pertanyaan Rehan
Identitas Buku
Judul : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Penulis :
Tere Liye
Penerbit :
Republika
Tahun terbit :
2009
Kota terbit :
Jakarta
Tebal buku :
426 halaman
Harga :
Rp 60.000
Sinopsis
Rembulan Tenggelam Di
Wajahmu. Novel Tere Liye kali ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang
anak yatim piatu bernama Rehan Raujana. Rehan yang dari bayi tinggal di panti
asuhan memiliki lima pertanyaan yang berkaitan dengan hidup yang dia jalani
selama ini.
Pertanyaan
pertama, muncul ketika Rehan masih berada di panti asuhan. Disini Rehan sangat
benci dengan Bapak pemilik panti tersebut karena sikapnya yang salah menurut
Rehan. Bapak panti tersebut selalu menyimpan uang dari para dermawan untuk
kepentingannya sendiri, dan bukan untuk diberikan kepada anak-anak yatim.
Selain itu Bapak panti tersebut selalu berlaku kasar kepada anak-anak panti.
Ini yang membuat Rehan selalu membangkang padanya, dan menjadikan Rehan anak
nakal yang selalu melakukan segala sesuatu sesuai kehendaknya tanpa memikirkan
konsekuensinya. Dengan sikap Rehan tersebut, dan perlakuan Bapak panti yang
tanpa belas kasih siap menghukum Rehan, munculah pertanyaan pertama yang selalu
menghantui Rehan “Apakah aku tidak memiliki kesempatan untuk
memilih pada saat aku dilahirkan ?”. Kenapa dia menjadi anak yatim piatu? Kenapa harus di panti ini dia
dibesarkan ? Rehan yang merasa sangat jenuh dengan keadaan dan perlakuan Bapak
panti akhirnya memilih kabur dari panti. Setelah Rehan pergi dari panti
tersebut, banyak sekali kejadian menyakitkan yang dia lewati dan bermunculah
pertanyaan-pertanyaan selanjutnya. Dan pertanyaan terakhirnya datang saat Rehan
mengalami sakit yang mengharuskannya bolak-balik ke rumah sakit. Suatu hari
dalam keadaan koma, Rehan berkesempatan mengetahui semua jawaban atas lima
pertanyaannya dalam hidup.
Dalam perjalanan Rehan mengungkap
jawaban atas lima pertanyaannya ini benar-benar membuat pembaca memiliki kesan
tersendiri saat membacanya. Pertanyaan Rehan yang kedua misalnya, “apakah hidup
ini adil?” kita pasti sering bertanya-tanya apakah hidup ini adil? Saat kita
membaca novel Tere Liye ini, kita seperti dibungkam setelahnya. Novel ini
memberi pandangan bahwa hidup ada “sebab akibat”nya. Sesuatu yang terjadi dalam
hidup kita, mungkin ada sebab atau akibat bagi orang lain dimana itu semua
saling berkesinambungan. Kejadian buruk yang terjadi pada seseorang, suatu saat
justru berpengaruh lebih baik di kehidupan orang tersebut. Berfikir positif
dengan segala hal dan mengambil hikmah dari apa yang terjadi. Itu salah satu
pesan yang dapat disimpulkan dari novel yang dikarang seorang penulis yang
bernama asli Darwis ini.
Namun di novel ini memiliki beberapa
kekurangan, yaitu pada huruf yang ada pada novel tersebut ukurannya kurang
besar. Jadi apabila membaca sedikit lama akan membuat mata menjadi lelah. Maka
ada baiknya ukurannya sedikit diperbesar.
Meskipun begitu novel ini memiliki
kelebihan. Selain menyajikan cerita yang apik, Tere Liye juga menyematkan
kata-kata mutiara yang mampu memotivasi si pembaca. Makna dari kata-kata
tersebut memberikan kesan tersendiri bagi pembaca yaitu saya khususnya. Salah
satu kata-kata yang mengenang bagi saya yaitu kata yang pernah diucapkan tokoh
bernama Bang Ape yang bunyinya “Kalian mungkin memiliki masa lalu
yang buruk, tapi kalian memiliki kepalan tangan untuk mengubahnya”. Dari kalimat tersebut dapat diambil makna, bahwa masa
lalu hidup seseorang bukan menjadi penghalang baginya untuk berubah ke hidup
yang lebih baik. Selama ada usaha, tidak ada yang tidak mungkin baginya. Betapa
novel ini memberi kesan yang dapat mengubah pandangan hidup seseorang dengan
mengikuti getirnya perjalan hidup tokoh bernama Rehan tersebut. Seperti
ungakapan salah satu pembaca, “Ketika Anda membaca novel Tere Liye kali ini,
terasa sekali betapa tidak dapatnya kita berandai-andai.. “. Benar-benar novel
yang patut direkomendasikan. :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar