Selasa, 22 November 2016

Resensi



Misteri Dibalik 5 Pertanyaan Rehan



 Hasil gambar untuk rembulan tenggelam di wajahmu
Identitas Buku
Judul                                  :  Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Penulis                                    : Tere Liye
Penerbit                     : Republika
Tahun terbit              :  2009
Kota terbit                : Jakarta
Tebal buku                 : 426 halaman
Harga                         : Rp 60.000


Sinopsis         
Rembulan Tenggelam Di Wajahmu. Novel Tere Liye kali ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang anak yatim piatu bernama Rehan Raujana. Rehan yang dari bayi tinggal di panti asuhan memiliki lima pertanyaan yang berkaitan dengan hidup yang dia jalani selama ini.
            Pertanyaan pertama, muncul ketika Rehan masih berada di panti asuhan. Disini Rehan sangat benci dengan Bapak pemilik panti tersebut karena sikapnya yang salah menurut Rehan. Bapak panti tersebut selalu menyimpan uang dari para dermawan untuk kepentingannya sendiri, dan bukan untuk diberikan kepada anak-anak yatim. Selain itu Bapak panti tersebut selalu berlaku kasar kepada anak-anak panti. Ini yang membuat Rehan selalu membangkang padanya, dan menjadikan Rehan anak nakal yang selalu melakukan segala sesuatu sesuai kehendaknya tanpa memikirkan konsekuensinya. Dengan sikap Rehan tersebut, dan perlakuan Bapak panti yang tanpa belas kasih siap menghukum Rehan, munculah pertanyaan pertama yang selalu menghantui Rehan Apakah aku tidak memiliki kesempatan untuk memilih pada saat aku dilahirkan ?”. Kenapa dia menjadi anak yatim piatu? Kenapa harus di panti ini dia dibesarkan ? Rehan yang merasa sangat jenuh dengan keadaan dan perlakuan Bapak panti akhirnya memilih kabur dari panti. Setelah Rehan pergi dari panti tersebut, banyak sekali kejadian menyakitkan yang dia lewati dan bermunculah pertanyaan-pertanyaan selanjutnya. Dan pertanyaan terakhirnya datang saat Rehan mengalami sakit yang mengharuskannya bolak-balik ke rumah sakit. Suatu hari dalam keadaan koma, Rehan berkesempatan mengetahui semua jawaban atas lima pertanyaannya dalam hidup.
            Dalam perjalanan Rehan mengungkap jawaban atas lima pertanyaannya ini benar-benar membuat pembaca memiliki kesan tersendiri saat membacanya. Pertanyaan Rehan yang kedua misalnya, “apakah hidup ini adil?” kita pasti sering bertanya-tanya apakah hidup ini adil? Saat kita membaca novel Tere Liye ini, kita seperti dibungkam setelahnya. Novel ini memberi pandangan bahwa hidup ada “sebab akibat”nya. Sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, mungkin ada sebab atau akibat bagi orang lain dimana itu semua saling berkesinambungan. Kejadian buruk yang terjadi pada seseorang, suatu saat justru berpengaruh lebih baik di kehidupan orang tersebut. Berfikir positif dengan segala hal dan mengambil hikmah dari apa yang terjadi. Itu salah satu pesan yang dapat disimpulkan dari novel yang dikarang seorang penulis yang bernama asli Darwis ini.
            Namun di novel ini memiliki beberapa kekurangan, yaitu pada huruf yang ada pada novel tersebut ukurannya kurang besar. Jadi apabila membaca sedikit lama akan membuat mata menjadi lelah. Maka ada baiknya ukurannya sedikit diperbesar.
            Meskipun begitu novel ini memiliki kelebihan. Selain menyajikan cerita yang apik, Tere Liye juga menyematkan kata-kata mutiara yang mampu memotivasi si pembaca. Makna dari kata-kata tersebut memberikan kesan tersendiri bagi pembaca yaitu saya khususnya. Salah satu kata-kata yang mengenang bagi saya yaitu kata yang pernah diucapkan tokoh bernama Bang Ape yang bunyinya “Kalian mungkin memiliki masa lalu yang buruk, tapi kalian memiliki kepalan tangan untuk mengubahnya”. Dari kalimat tersebut dapat diambil makna, bahwa masa lalu hidup seseorang bukan menjadi penghalang baginya untuk berubah ke hidup yang lebih baik. Selama ada usaha, tidak ada yang tidak mungkin baginya. Betapa novel ini memberi kesan yang dapat mengubah pandangan hidup seseorang dengan mengikuti getirnya perjalan hidup tokoh bernama Rehan tersebut. Seperti ungakapan salah satu pembaca, “Ketika Anda membaca novel Tere Liye kali ini, terasa sekali betapa tidak dapatnya kita berandai-andai.. “. Benar-benar novel yang patut direkomendasikan. :-)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar