Selasa, 11 Oktober 2016

Argument Biaya Sekolah yang selangit dan dana BOS yang kurang merata



Biaya sekolah yang selangit dan dana BOS yang kurang merata

Di era globalisasi ini, mengenyam pendidikan tinggi menjadi keharusan bagi setiap orang apabila ingin mendapatkan masa depan yang cerah nantinya. Untuk meraih pedidikan tinggi, bahkan  banyak dari mereka yang mengenyam pendidikan sampai ke luar negeri. Tentunya dengan biaya sekolah yang mahal pula. Di zaman yang serba modern ini, banyak biaya yang dikeluarkan untuk bersekolah apalagi disekolah-sekolah favorit yang menyediakan fasilitas lengkap bagi siswanya. Para orang tua murid pun harus siap-siap menyiapkan tabungan yang lebih untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Bagi mereka yang berkecukupan, hal ini bukanlah masalah besar bagi mereka. Namun bagi mereka yang berekonomi rendah, sangat sulit untuk menjangkaunya. Jangankan untuk mendaftar kesekolah, sebagian dari mereka bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja masih kurang. Pendidikan yang seharusnya wajib dienyam seluruh warga Indonesia, namun tak semua bisa merasakan bagaimana rasanya mendapatkan pendidikan disekolah.
Memang sekarang telah diberlakukan wajib belajar 12 tahun dengan bantuan BOS. Tapi bagaimana dengan daerah-daerah terpencil? Yang segala sesuatunya serta keterbatasan? Yang bahkan belum tersentuh dunia pendidikan? Akankan pemerintah  membiarkan ini dan hanya terfokus pada pendidikan mereka yang mendiami daerah kota yang terjangkau?  Padahal mereka sebagai WNI berhak mengenyam pendidikan yang layak seperti mereka yang berada di daerah perkotaan. Untuk apa pemerintah menggalakkannya namun tak mampu menyamaratakan keseluruh daerah di Indonesia?
Seperti pengalaman saya ketika berada di jenjang SMA. Cukup banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli buku-buku sekolah misalnya. Karena di sekolah kami masih berstatus swasta dan belum tersentuh bantuan BOS, jadi SPP dan buku pelajaran kami masih membeli sendiri. Tidak jarang ibu saya telat membayar buku-buku dari sekolah karena uang yang seharusnya dibayarkan masih belum cukup untuk melunasinya. Teman-teman pun banyak yang mengeluh karena biaya untuk membeli buku mahal dan orang tua mereka belum bisa melunasi karena harus mencukupi kebutuhan yang lain, mengingat setiap harga BBM naik, semua harga kebutuhan pokok juga naik. Hanya untuk membeli buku saja kami kesulitan karena biaya sekolah yang semakin tinggi. Menurut saya ini justru menghambat proses belajar mengajar. Karena bagaimana para siswa bisa belajar dengan baik apabila buku yang seharusnya jadi sumber ilmu pun kami sulit mendapatkannya. Alangkah baiknya pemerintah meringankan biaya pendidikan  dan menyamaratakan kesetiap daerah, tidak hanya daerah-daerah yang dianggap jantung saja.

1 komentar:

  1. How do I make money from bitcoin gambling? - Work
    Using an online gambling งานออนไลน์ site is easy. Instead of simply betting, you'll have to pay a fee to place a bet. In other words, you need to

    BalasHapus