Biaya sekolah yang selangit dan dana BOS yang kurang
merata
Di era globalisasi ini, mengenyam pendidikan tinggi menjadi keharusan bagi
setiap orang apabila ingin mendapatkan masa depan yang cerah nantinya. Untuk
meraih pedidikan tinggi, bahkan banyak
dari mereka yang mengenyam pendidikan sampai ke luar negeri. Tentunya dengan biaya
sekolah yang mahal pula. Di zaman yang serba modern ini, banyak biaya yang
dikeluarkan untuk bersekolah apalagi disekolah-sekolah favorit yang menyediakan
fasilitas lengkap bagi siswanya. Para orang tua murid pun harus siap-siap
menyiapkan tabungan yang lebih untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Bagi
mereka yang berkecukupan, hal ini bukanlah masalah besar bagi mereka. Namun
bagi mereka yang berekonomi rendah, sangat sulit untuk menjangkaunya. Jangankan
untuk mendaftar kesekolah, sebagian dari mereka bahkan untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari saja masih kurang. Pendidikan yang seharusnya wajib
dienyam seluruh warga Indonesia, namun tak semua bisa merasakan bagaimana
rasanya mendapatkan pendidikan disekolah.
Memang sekarang telah diberlakukan wajib belajar 12 tahun dengan bantuan
BOS. Tapi bagaimana dengan daerah-daerah terpencil? Yang segala sesuatunya
serta keterbatasan? Yang bahkan belum tersentuh dunia pendidikan? Akankan
pemerintah membiarkan ini dan hanya
terfokus pada pendidikan mereka yang mendiami daerah kota yang terjangkau? Padahal mereka sebagai WNI berhak mengenyam
pendidikan yang layak seperti mereka yang berada di daerah perkotaan. Untuk apa
pemerintah menggalakkannya namun tak mampu menyamaratakan keseluruh daerah di
Indonesia?
Seperti pengalaman saya ketika berada di jenjang SMA. Cukup banyak biaya
yang harus dikeluarkan untuk membeli buku-buku sekolah misalnya. Karena di
sekolah kami masih berstatus swasta dan belum tersentuh bantuan BOS, jadi SPP
dan buku pelajaran kami masih membeli sendiri. Tidak jarang ibu saya telat
membayar buku-buku dari sekolah karena uang yang seharusnya dibayarkan masih
belum cukup untuk melunasinya. Teman-teman pun banyak yang mengeluh karena
biaya untuk membeli buku mahal dan orang tua mereka belum bisa melunasi karena
harus mencukupi kebutuhan yang lain, mengingat setiap harga BBM naik, semua
harga kebutuhan pokok juga naik. Hanya untuk membeli buku saja kami kesulitan
karena biaya sekolah yang semakin tinggi. Menurut saya ini justru menghambat
proses belajar mengajar. Karena bagaimana para siswa bisa belajar dengan baik
apabila buku yang seharusnya jadi sumber ilmu pun kami sulit mendapatkannya.
Alangkah baiknya pemerintah meringankan biaya pendidikan dan menyamaratakan kesetiap daerah, tidak
hanya daerah-daerah yang dianggap jantung saja.
How do I make money from bitcoin gambling? - Work
BalasHapusUsing an online gambling งานออนไลน์ site is easy. Instead of simply betting, you'll have to pay a fee to place a bet. In other words, you need to